Selasa, 02 Agustus 2016

15 Macam Makanan Khas Palembang Selain Pempek

Selasa, 2 Agustus 2016

Sumber : http://www.pempekyoss.com/mengenal-25-makanan-khas-palembang-selain-pempek/

15 Macam Makanan Khas Palembang Selain Pempek

Kemplang
Kemplang
Kemplang sendiri ada 2 jenis, yaitu kemplang ikan dan kemplang sagu. Kemplang ikan biasanya bertekstur lebih padat dibandingkan dengan kemplang sagu. Banyak orang yang salah mengartikan kemplang dan kerupuk. Perbedaan kemplang dan kerupuk yaitu pada proses pembuatannya. Kerupuk melalui proses penggorengan. Sedangkan kemplang dibakar. Biasanya kemplang dinikmati dengan saos cabe merah.
Pecah Seribu alias Kerupuk Retak Seribu
Pecah Seribu
Kerupuk pecah seribu memiliki rasa yang khas sekali. Sebenarnya kerupuk pecah seribu ini memiliki bahan yang sama dengan kerupuk ikan biasa. Yang membedakan adalah proses penggorengannya sehingga kerupuk tersebut menjadi bertekstur seperti pecah atau retak seribu. Selain itu, terkadang kita juga menemui kerupuk ini disebut kerupuk mangkok. Ya, itu karena bentuknya yang seperti mangkok. Kerupuk pecah seribu dapat dinikmati bersama nasi, atau sebagai pelengkap saat menikmati tekwan, model, dan lain sebagainya. Kamu harus coba menyantap nasi padang dengan kerupuk ini! Lezat dan nikmat sekali!
Pindang Patin dan Pindang Tulang
Pindang Patin dan Tulang
Pindang adalah makanan khas Palembang selain pempek yang sangat terkenal. Di Palembang sendiri, ada pindang ikan patin dan pindang tulang. Jika kamu mampir ke restoran pindang di Palembang, kamu akan disuguhi pilihan menu pindang patin bagian kepala, badan atau ekor. Sedangkan pindang tulang isinya iga sapi yang disajikan dengan kuah pindang. Oh ya, bagi kamu yang tidak suka pedas jangan dicoba ya. Karena tak ada pindang yang tak pedas. Paling enak disantap dengan nasi putih, lalapan, dan sambal tempoyak atau sambal mangga.
Mie Celor
Mie Celor
Mie Celor disajikan dengan kuah kental, ditambah dengan daging, udang, kecambah, daun bawang, dan bawang goreng. Biasanya ditambah dengan potongan telur ayam rebus. Rasanya khas sekali. Bahkan ada Indomie rasa mie celor. Namun sayangnya mie instant ini hanya bisa ditemukan di kota Palembang saja.
Martabak HAR
Martabak HAR
Martabak HAR ini sebenarnya adalah menu masakan dari rumah makan HAR. RM HAR sendiri diambil dari singkatan nama pemiliknya yaitu Haji Abdul Rojak. Seantero Palembang pasti tahu dengan resto ini, karena lokasinya yang sangat strategis terletak di jalan protokol Sudirman. Martabak ini seperti martabak sayur yang sering kita temui, tapi bedanya Martabak HAR hanya menggunakan telur saja. Bisa telur bebek dan bisa juga telur ayam. Lalu disajikan dengan kari kambing dan kecap cabe. Rasanya? Bikin kangen Palembang! Kamu harus cobain. Oh ya, Martabak HAR sendiri sudah membuka cabang di Jakarta yaitu di Jalan Hayam Wuruk. Kalau kamu di Jakarta, ga perlu jauh-jauh ke Palembang untuk mencicipi rasanya.
Kue Lapis Kojo
Kue lapis Kojo
Kue Kojo ini adalah makanan yang sering ditemui pada saat hari raya di Palembang. Rasanya manis dan pembuatannya menggunakan banyak sekali telur bebek dan telur ayam. Warna hijau yang didapat berasal dari daun suji dan pandan. Awalnya Kojo ini dibuat tidak berlapis, namun sekarang sudah berinovasi dan dijadikan berlapis-lapis. Selain rasa lebih gurih, tampilannya juga semakin cantik kan?
Kue Lapis Maksuba
Kue lapis Maksuba
Maksuba ini adalah panganan lain yang juga terkenal dari Palembang. Hampir mirip dengan kojo, bedanya maksuba mengandung susu kental manis dan warnanya tidak hijau. Proses pembuatannya juga sama dengan kojo yaitu dipangggang. Maksuba lazim dihidangkan sebagai sajian bagi tamu pada hari raya.
Kue Delapan Jam
Kue Delapan Jam
Nah yang satu ini dapat membuat orang penasaran. Kenapa ya dinamakan kue 8 jam? Karena proses pembuatannya membutuhkan waktu 8 jam dalam arti yang sesungguhnya. Dengan komposisi yang hampir sama dengan Maksuba, yang membedakan kue delapan jam ini adalah proses pembuatannya. Kue delapan jam dibuat dengan cara dikukus selama 8 jam. Bukan dipanggang seperti maksuba dan kojo. Kue ini juga biasa disajikan pada saat hari raya di Palembang.
Kue Bolu Suri
Bolu Suri
Harus diakui kalau tampilan dan rasa, bolu suri sedikit mirip dengan bika ambon. Namun dari komposisi dan cara pembuatan, bolu suri lebih sederhana dan lebih mudah. Bolu yang dipanggang ini juga merupakan hidangan pada hari raya di Palembang.
Kue Gandus
Kue Gandus
Dengan menggunakan tepung beras dan tepung kanji, kue gandus bertekstur sangat lembut dan legit. Biasanya ditambahkan ebi atau abon, daun seledri, bawang goreng, dan potongan cabe merah. Bentuknya kecil-kecil dan bisa ditemui di pasar tradisional di Palembang. Rasanya asin pedas dan gurih. enak sekali untuk cemilan atau sarapan pagi.
Kue Lumpang
Kue Lumpang
Kue yang berwarna hijau ini biasa disantap dengan parutan kelapa yang diberi garam dan dikukus. Asal nama kue lumpang diambil dari bentuknya yang berlubang di tengahnya. Seperti lumpang yang sering ditemui di dapur. Teksturnya empuk dan lembut. Rasanya manis di lidah. Cocok sekali untuk sarapan di pagi hari bersama dengan kopi. Kue lumpang dibuat dengan cara dikukus.
Kue Srikaya
Kue Srikaya
Sengaja saya tempatkan kue srikaya berdekatan dengan kue lumpang di urutan sebelumnya. Agar bisa terlihat beda antara keduanya. Sebenarnya kue srikaya dicetak dengan cetakan mangkok yang sama dengan cetakan kue lumpang. Yang membedakan adalah warnanya tidak sehijau kue lumpang. Tekstur permukaannya juga tidak lengket seperti kue lumpang. Kue srikaya ada yang dibuat berlapis dengan ketan. Beberapa toko pempek di Palembang menyediakan kue srikaya sebagai cemilan sambil menunggu pesanan pempeknya digoreng.
Dadar Jiwo
Kue Dadar Jiwo
Kue yang satu ini sangat unik. Kemungkinan terinspirasi dari pempek pistel. Isi dadar jiwo adalah pepaya muda yang ditumis dengan santan dan kulitnya terbuat dari telur, terigu dan air. Hiasannya kemungkinan terinspirasi dari kue gandus dengan bawang goreng dan irisan cabe merah. Dadar jiwo sangat cocok untuk cemilan di pagi ataupun sore hari.
Engkak Ketan
Engkak ketan
Satu lagi makanan khas palembang selain pempek. Engkak ketan adalah kue yang manis rasanya dan terbuat dari tepung ketan dan santan sebagai bahan utamanya. Kue ini dapat ditemui di hampir setiap rumah pada saat perayaan Idul Fitri.
Pangsit Ikan
Pangsit ikan
Setelah kue-kue asli Palembang, sekarang kembali kepada makanan khas palembang yang berkuah lainnya. Seperti bisa dibayangkan dari namanya, pangsit ikan merupakan olahan daging ikan yang dibungkus dengan kulit pangsit. Bisa disajikan dengan kuah tekwan dan dinikmati sebagai pelengkap lauk makan siang. Menikmati pangsit ikan bisa dibarengi dengan tekwan. Dan jika kamu penyuka pedas, kuahnya bisa dicampur dengan sambal cabe hijau. Hmm.. sedap sekali!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar